Penulis : Ansyori Ali Akbar| 9 April 25
(Penikmat kopi Tanpa Gula)
Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), sebuah permata tersembunyi di Provinsi Lampung, pada tahun 2025 ini merayakan hari jadinya yang ke-16. Perjalanan Tubaba bukanlah semata-mata hitungan tahun, melainkan sebuah epik pembangunan yang penuh tantangan, inovasi, dan harapan. Dari sebuah wilayah yang dulunya terpencil dan terisolasi daerah yang bukan- bukan, bukan tujuanĀ dan bukan perlintasan, Tubaba kini bertransformasi menjadi kabupaten yang dinamis, terus berbenah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Kisah perjalanan selama 16 tahun ini layak untuk diceritakan secara detail, mengungkapkan lika-liku pembangunan yang telah dilalui dan mengintip harapan gemilang di masa depan.
Sebelum tahun 2009, wilayah Tubaba masih merupakan bagian dari Kabupaten Tulang Bawang. Bayangkanlah, hamparan hutan tropis yang lebat membentang luas, menutupi potensi besar yang terpendam. Aksesibilitas yang sangat terbatas menjadi kendala utama. Jalan-jalan yang belum beraspal, jembatan-jembatan yang rapuh, dan minimnya jaringan komunikasi membuat Tubaba terisolasi dari dunia luar. Kehidupan ekonomi masyarakat pun sangat terbatas, tergantung pada pertanian, perikanan, subsisten dengan hasil yang minim. Bayangan perekonomian yang lemah dan keterbelakangan seakan membayangi kehidupan masyarakat Tubaba.
Namun, segalanya berubah setelah Tubaba resmi berdiri sebagai daerah otonomi baru menjadi kabupaten sendiri. Sebuah tonggak sejarah yang menandai babak baru dalam perjalanan pembangunan daerah. Pemerintah daerah, dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan masyarakat, segera merumuskan strategi pembangunan yang terarah dan komprehensif. Pembangunan infrastruktur, kesehatan ,pertanian, pendidikan menjadi prioritas utama. Pembukaan akses jalan baru, baik jalan utama maupun jalan penghubung antar desa, menjadi fokus utama. Jalan-jalan beraspal mulai membelah hutan lebat, menghubungkan Tiyuh -tiyuh ( Desa ) dengan pusat pemerintahan dan pusat-pusat ekonomi. Pembangunan jembatan-jembatan yang kokoh menghilangkan hambatan aksesibilitas yang selama ini menghambat pertumbuhan ekonomi. Jaringan telekomunikasi pun diperluas, menghubungkan Tubaba dengan dunia luar dan memudahkan akses informasi bagi masyarakat.
Tubaba memiliki lahan pertanian yang subur dan luas. Potensi ini menjadi landasan utama dalam pembangunan ekonomi daerah. Namun, sebelumnya, pertanian di Tubaba masih bersifat subsisten, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pemerintah daerah segera mengambil langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Program-program pembinaan dan pelatihan bagi petani diberikan secara intensif. Petani diajarkan teknik pertanian modern, penggunaan pupuk dan pestisida yang tepat, serta pengelolaan lahan yang efektif. Diversifikasi komoditas pertanian juga digalakkan, sehingga tidak hanya mengandalkan pada satu jenis komoditas saja. Hasilnya pun sangat menggembirakan. Produksi pertanian meningkat secara signifikan, menghasilkan peningkatan pendapatan bagi para petani. Komoditas unggulan seperti padi, karet, singkong, dan sawit menjadi andalan utama perekonomian Tubaba.
Selain itu, pemerintah daerah juga memfasilitasi akses pasar bagi para petani. Pembangunan pasar-pasar tradisional, pasar modern dan pengembangan sistem pemasaran online membantu petani untuk memasarkan hasil panennya dengan lebih mudah dan efisien. Kemitraan dengan perusahaan pengolah hasil pertanian juga dijalin, menjamin harga jual yang stabil dan menguntungkan bagi petani. Program-program seperti penyediaan bibit unggul, pupuk bersubsidi, dan bantuan alat pertanian juga turut memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan produktivitas pertanian di Tubaba.
Tubaba memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Hutan tropis yang masih asri, sungai yang membentang luas, rawa – rawa yang masih alami, tempat- tempat bersejarah
dan panorama alam yang menakjubkan menjadi daya tarik tersendiri. Potensi pariwisata ini mulai digali dan dikembangkan secara bertahap. Pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata, seperti pembangunan hotel, restoran, dan pusat oleh-oleh, dilakukan secara terencana. Pemerintah daerah juga mengadakan pelatihan bagi masyarakat setempat agar mampu menjadi pelaku usaha di sektor pariwisata. Dengan demikian, pendapatan masyarakat dapat ditingkatkan dan peluang kerja baru dapat tercipta.
Namun, pengembangan pariwisata di Tubaba tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan. Kelestarian lingkungan harus dijaga agar keindahan alam Tubaba tetap terjaga untuk generasi mendatang. Program-program pelestarian lingkungan, seperti penanaman pohon dan pengelolaan sampah, dilakukan secara berkelanjutan. Pariwisata yang berkelanjutan akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat Tubaba, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Meskipun telah mencapai kemajuan yang signifikan, Tubaba masih menghadapi berbagai tantangan. Kesenjangan ekonomi antar wilayah masih ada, membutuhkan pemerataan pembangunan yang lebih merata. Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga menjadi kunci dalam pembangunan daerah. Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat, menciptakan generasi muda yang terampil dan mampu bersaing di era globalisasi. Infrastruktur yang masih perlu ditingkatkan di beberapa wilayah juga menjadi perhatian utama.
Di usia ke-16 tahun ini, harapan masyarakat Tubaba sangat besar. Mereka berharap agar pembangunan yang telah dimulai dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Pemerataan pembangunan, peningkatan kualitas hidup, dan pelestarian lingkungan tetap menjadi harapan utama. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, Tubaba diyakini mampu mewujudkan cita-cita sebagai kabupaten yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Perjalanan Tubaba selama 16 tahun ini merupakan bukti nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan perencanaan yang matang, daerah yang tertinggal dapat berkembang dan maju. Tubaba telah menunjukkan bahwa pembangunan yang berkelanjutan, yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan, adalah kunci menuju kesejahteraan masyarakat. Selamat ulang tahun ke-16 Kabupaten Tulang Bawang Barat! Semoga semakin sukses dan berjaya, menciptakan harmoni pembangunan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya.