SMP Negeri 1 Tubaba Gelar Dialog Interaktif Penguatan Literasi Program P5 Suara Demokrasi

PENDIDIKAN

TULANG BAWANG BARAT , Serunting news – Dalam rangka membekali siswa wawasan jurnalistik, SMP Negeri 1 Tulang Bawang Barat yang ada di Tiyuh Marga Kencana Kec. Tulang Bawang Udik menggelar dialog interaktif kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Kegiatan bertajuk “Mengasah Kemahiran Peliputan dan Kepenulisan Jurnalistik yang Berkelas” berlangsung di aula diikuti seluruh siswa-siswi kelas VIII. Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dibuka langsung oleh Kepala SMP Negeri 1 Tubaba, Nur Hamid, M.Pd, pada Kamis, 23 Januari 2025.

Kegiatan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang ditujukan untuk mengamati dan mencari solusi mengenai masalah-masalah yang ada di sekitar ini menghadirkan pembicara Elia Sunarto, jurnalis yang juga seorang penulis aktif.

“Ini program pengembangan karakter pelajar berbasis literasi untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” terang Nur Hamid, M.Pd kepada Serunting.News sebelum membuka acara.

Terpisah, Koordinator P5, Benno Robiyansyah didampingi salah satu Tim P5 SMPN 1 Tubaba, Sofyan Sauri menjelaskan, tujuan kegiatan hari ini adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan tentang kehidupan berdemokrasi.

“Anak-anak akan melakukan peliputan dan publikasi berita, terkait proses pemilihan ketua OSIS yang sedang berlangsung. Ini simulasi demokrasi Pemilu ala pelajar, ada kampanye, wawancara dan proses pemilihan layaknya yang dilakukan KPU,” terang Benno Robiyansyah.

Dialog interaktif berjalan seru, pembicara sempat kebanjiran pertanyaan berbobot yang diajukan peserta. Dengan kegiatan ini, Nur Hamid selaku Kepala SMP Negeri 1 Tubaba berharap nantinya anak-anak bisa menjadi jurnalis-jurnalis berkompeten.

Wartawan yang patuh dengan kode etik jurnalistik, wartawan yang bekerja sesuai kaidah penulisan yang berlaku dan berdedikasi untuk perkembangan dunia pendidikan khususnya, dan pembangunan Indonesia pada umumnya.

Kepala sekolah juga berharap anak-anak mampu meluruskan apabila menemukan berita-berita tidak benar alias hoaks. Anak-anak bisa menjadi pembeda antara yang baik dan yang benar serta mampu berprinsip dan bersikap, mana yang bisa kita ikuti dan mana yang tidak bisa kita ikuti. Hal tersebut disampaikan Nur Hamid usai acara.

Dalam kesempatan itu, Elia Sunarto yang juga aktif di media sosial ajak peserta berhati-hati dalam bermedsos. Cybercrime atau kejahatan siber yaitu tindakan kriminal yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet dan komputer juga menargetkan kalangan anak muda.

“Kejahatan ini bisa dilakukan oleh individu, kelompok, atau badan hukum,” ungkap Elia Sunarto yang pernah mendampingi anak-anak Tubaba korban orang tuanya yang terpapar paham radikal Gafatar.

Pria yang pernah kolaborasi dengan Satgaswil Lampung Densus 88 Antiteror Polri dalam program deradikalisasi bagi mantan narapidana teroris di Lampung ini mengkhawatirkan aktivitas generasi muda yang belum matang di dunia maya.

“Ayoo lawan berita hoaks dengan karya-karya jurnalistik yang informatif, membangun dan yang dapat menginspirasi orang lain. Tulisan kita harus bisa menghadirkan rasa sejuk di masyarakat,” tuturnya.

Pendiri dan mantan ketua pertama Forum Komunikasi Wartawan Media Harian Tubaba itu saat menutup paparannya, wanti-wanti ke peserta, “Jadilah penulis dan wartawan yang menjunjung tinggi kebenaran, berdedikasi dan loyal kepada publik.” (***/ES)

 

Kontributor Elia Sunarto | Jumat, 24 Januari 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *