Shubuh Tak Pernah Ingkar

PUISI DAN CERPEN
Ilustrasi Serunting/Aan.

 

 

 

 

 

 

Langit bertabur sendu dan lirih hujan

Panggilan takbir merebak di corong masjid

Sedekap lelap bergegas beranjak

Dalam Wudhu wudhu yang teduh

Memeluk istighfar sekujur badan

Dalam kehambaan yang kecil.

 

Kutemui iftitah melapaz rindu

Tentang sentuhan shubuh yang luruh

Disinilah kumengaduh lepas

Disinilah kumengadu deras

Rangkul coretan patah langkahku

Yang menuliskan dosa disecarik rindu

Pada Robbku dalam keharibaan.

 

Betapa sisa sisa umur

Menghentakkan relung renungku

Bahwa kematian adalah wajib

Pulanglah nak pada jalan lurus

Sesunyi doa doa mendalam

Dengarlah shubuh tak pernah ingkar

Menyambut luruh taubatmu.

 

Tulang Bawang barat

Lampung (Dedi,4/1/25)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *