Pesawaran, Seruntingnews – Aksi dimulai pukul (9.00 WIB) yang di kawal polisi/TNI. Barikade polisi ditabrak mobil, massa mencoba menerobos barikade anggota Sabhara Polres Pesawaran. Lantaran tak bisa menembus, massa akhirnya menggunakan mobil dan menabrak barikade polisi.
Atas hal tersebut, polisi pun mencoba menghalau massa aksi dengan memberikan pukulan balasan karena massa yang terus memanas.
Koordinator aksi, Mualim menegaskan bahwa kedatangan mereka untuk mengawal keputusan penyelenggara pemilu agar PSU di Pesawaran berjalan sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kami akan terus mengawal proses ini agar dijalankan sebagaimana mestinya. Demokrasi di Pesawaran tidak boleh dikorbankan demi kepentingan segelintir elit politik,” ujar Mualim.
Massa juga mendesak KPU memastikan bahwa tahapan pendaftaran calon kepala daerah pengganti dalam PSU dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Mereka juga meminta pencalonan kembali dilakukan oleh tiga partai pengusung sebelumnya-Demokrat, PPP, dan Golkar-bukan hanya satu atau dua partai.
“Batalkan tahapan pendaftaran calon yang telah dilakukan dan ulangi prosesnya sesuai dengan ketentuan dalam putusan MK,” tegas Mualim.
Adapun sejumlah tuntutan massa aksi:
1. Menjalankan pemilihan suara ulang (psu) secara teranseparan dan demokrasi
2. Menolak intimidasi dari pihak berkepentingan politik
3. Menidaklanjuti dalam pengambilan keputusan
4. Netral dalam demokrasi.
KPU Pesawaran menampung semua tuntutan dan akan di sampaikan ke KPU, Propinsi dan RI.
” KPU pesawaran memita waktu 7 hari. Hasil keputusan akan di sampaikan secara tertulis kepada masyarakat pesawaran,” tandas Ketua KPU Feriy Ikhsan. (Ali)
“Broni, Perwakilan masarakat pesawaran . menyampaikan masarakat akan ikut mengawasi secara independen PSU (24/3/25) agar berjalan nya Demokrasi. (*)