Way Kanan, Seruntingnews – Harga elpiji subsidi ukuran 3 kilogram di Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan mencapai Rp 35 000 Per-tabung. Lonjakan harga LPG bersubsidi tersebut disebabkan kelangkaan di pangkalan. Hal tersebut berdampak kepada warga sehingga ibu-ibu mencari jalan alternatif memakai kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak.
Ibu Saminah (45), salah satu ibu rumah tangga di desa Tiyuh Baru Kecamatan Negeri besar Kab Way Kanan mengeluhkan, dirinya susah mendapatkan gas ukuran 3 kg di wilayahnya. Dia mengungkapkan tak jarang harus berkeliling ke tetangga desa untuk bisa mendapatkan gas elpiji bersubsidi. Ketika dapat pun, harga gas melon itu cukup mahal. Padahal harga normal sesuai HET yakni Rp 18 ribu per tabungnya. Ungkapnya.
“Yang jual eceran, per tabungnya sekitar Rp. 35 ribu. Sudah harganya segitu, terus susah didapat,” kata ibu Saminah saat ditemui dari Lembaga aliansi Indonesia (BPAN). Rabu (06/02/2025).
Sudah setengah bulan ini gas 3 kilogram mulai langka di wilayahnya. Hal ini membuat sebagian masyarakat kelimpungan untuk mendapatkan salah satu gas bersubsidi, Terangnya.
Pasalnya, agen gas yang biasa menjadi langganan nya di wilayah itu selalu kehabisan stok. Ia dan warga lainya terpaksa sering menitipkan tabung kosongnya di tingkat pengecer hanya untuk mendapatkan satu tabung. Ketika dapat pun, harganya cukup mahal.
Meski langka dan harganya mahal, namun Ibu rumah tangga tetap berupaya untuk mendapatkan gas elpiji subsidi kendati di luar wilayah meski harus adu cepat dengan konsumen lain. “Sekarang kalau nggak pesen dulu atau cepet-cepetan, pasti tidak kebagian,” tuturnya.
Ketua Lembaga Aliansi Indonesia, Hendra berharap agar kelangkaan gas elpiji bisa di atasi oleh pemerintah terkait dan bisa turun ke agen dan pengecer elpiji agar harga dan gas yang bersubsidi bisa terjangkau dengan harga standar. (Sab)
