Di antara riuh rendah dunia,
Kutemukan kedamaian dalam persahabatan kita.
Bukan semata tawa dan canda yang ringan,
Namun ikatan jiwa, yang terpatri dalam kalbu.
Seperti akar yang merambat dalam tanah yang kering,
Persahabatan kita menembus lapisan-lapisan waktu.
Di saat gelap menyelimuti,
Cahaya persahabatan menerangi jalan.
Luka yang tergores, tak mampu memisahkan,
Air mata yang jatuh, justru menguatkan ikatan.
Kita saling mengobati, saling menopang,
Dalam sunyi dan riuh, persahabatan tetap teguh.
Rasa syukur membuncah, tak terbendung lagi,
Untuk persahabatan yang tulus dan abadi.
Lebih dari saudara, lebih dari kekasih,
Sahabat, kau adalah anugerah terindah.
Namun, di balik keindahan, tersimpan duri yang tajam,
Perbedaan pendapat, yang terkadang menyayat hati.
Namun, di sanalah kekuatan kita diuji,
Untuk saling memahami, saling memaafkan, dan tetap berdiri.
Semoga persahabatan kita,
Seperti bintang yang tak pernah padam,
Menyinari jalan kita hingga akhir hayat,
Dalam untaian doa, persahabatan tetap abadi.